Flavonoid adalah suatu golongan fenol alam yang terbesar dalam tanaman dinama flavonoid tersusun oleh 15 atom karbon sebagai inti dasarnya. Dari sumber lain dinyatakan bahwa senyawa Flavonoid adalah senyawa polifenol yang mengandung C15 terdiri atas 2 inti fenolat dan dihubungkan dengan 3 satuan karbon. Secara struktur flavonoid tersusun dari konfigurasi C6-C3-C6 yakni 2 cincin aromatik serta dihubungkan dengan 3 atom karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga. Berikut adalah struktur dasar dari senyawa Flavonoid
Untuk sistem penomoran pada senyawa ini dimulai dari cincin C dan A dengan angka biasa dilanjutkan ke cincin B angka yang "beraksen". Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Namun untuk golongan khalkon, penomoran dimulai dari cincin B dengan angka biasa dan selanjutnya kedalam cincin A dengan angka beraksen, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Semua Flavonoid menurut strukturnya merupakan turunan senyawa induk flavon yang terdapat berupa tepung putih pada tumbuhan. Semua turunan senyawa flovanoid mempunyai sejumlah sifat yang sama. Menurut Sjamsul Arifin Achmad (1986), Sekitar sepuluh kelas flovanoid dengan penyebaran dan ciri khasnya atau sifat berbagai penggolongan flovanoid dapat kita lihat pada gambar berikut :
Flavonoid Terprenilasi adalah sub kelas dari Flavonoid. Senyawa ini tersebar luas diseluruh kerajaan tumbuhan. Dan beberapa senyawanya memiliki sifat fitoestrogenik atau antioksidan. Flavonoid terprenilasi diasumsikan bahwa terjadi penambahan gugus prenil hidrofobik molekul ke dalam protein atau senyawa kimia. Prenilasi ini akan meningkatkan aktivitas potensial flavonoid aslinya.
Contoh senyawa dari Flavonoid terprenilasi yakni 6-Prenylnaringenin, 6-geranylnaringenin, 8-Prenylnaringenin dan Isoxanthohumol. Diantara ke 4 contoh tadi, 8-Prenylnaringenin yang merupakan fitoestrogen yang paling kuat.
APLIKASI FLAVONOID TERPRENILASI
Tumbuhan Erythrina banyak
dimanfaatkan secara tradisional diantaranya
untuk mengobati demam, sakit kepala, obat
cuci mata, dan melancarkan haid (Heyne,
1987). Selain karakteristik biologi, dan
kegunaannya, tanaman Erythrina telah
menjadi objek kajian fitokimia yang akhir akhir ini banyak menarik minat para peneliti.
Dapat kita ketahui bahwasanya tumbuhan Erythrina menghasilkan
golongan flavonoid yakni turunan flavanon, calkon, flavon, pterokarpan,
isoflavon dan isoflavan yang kita ketahui bahwasanya bioaktivitasnya dapat
berfungsi sebagai anti malaria, anti kanker, antimikroba dan antioksidan.
Dan pada jurnal disini disebutkan bahwasanya dapat dilakukannya pemisahan senyawa flavonoid terprenilasi dari kukit batang Erythrina fusca L. Senyawa pterokarpan terprenilasi yang berhasil dipisahkan yakni senyawa sanwisensin.
Jika kita fokuskan pada anti malaria, ternyata batang Erythrina Fusca L mengandung senyawa flavanoid yang berfungsi untuk anti malatia yakni lonkokarpol A dan lupinifolin.
Berikut adalah struktur dari lonkokarpol A dan lupinifolin
PERMASALAHAN
Dapat kita ketahui bahwasanya kulit batang Erythrina Fusca L mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi untuk antimalaria. Dan setelah dilakukan ekstraksi dan isolasi, didapatkan 2 senyawa flavanon terprenilasi yaitu lonkokarpol A dan lupinifolin. Nah diantara 2 senyawa disini, manakah yang mempunyai aktivitas antimalaria yang paling poten? Jelaskan dengan menurut pandanganmu
Mengenai video permasalahan kelompok, dapat dilihat pada link video dibawah ini :
Komentar
Posting Komentar